Jagong Bayi "Semakin Luntur"
25 Mei 2016 14:01:38 WIB
Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat desa masih melakukan tradisi yang ditinggalkan oleh para leluhur mereka. Banyak sekali tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat dan sampai saat ini masih sangat kuat dan kental seperti waqafan, sambatan, tahlillan, genduri dll. Seakan tidak terpengaruh oleh kemajuan jaman, terbukti masih dilakukan oleh masyarakat. Namun dari berbagai macam tradisi tersebut, tidak semua tradisi masih sangat kuat. "Jagong Bayi", kegiatan yang dilaksanakan di tempat orang yang baru menerima momongan itu semakin hari semakin sepi, padahal beberapa tahun lalu masih sangat ramai. Entah apa penyebabnya, tetapi saat ini peminat dari tradisi 'Jagong Bayi' itu semakin berkurang.
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Selamat Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke 195
- Tirakatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke -195 di Kalurahan Beji Patuk
- Sebanyak 18 Bakal Calon Staf Pamong Kalurahan Lolos Persyaratan Aministrasi
- Jelang Pendaftaran, Panitia Pengangkatan Staf Lakukan Koordinasi
- Contoh Ujian Tulis Calon Perangkat Desa
- Panitia Pelaksana Adakan Sosialisasi Penjaringan dan Penyaringan Staf Pamong Kalurahan Beji
- Undang –Undang Nomor 3 Tahun 2024

















